PRON Travel menfasilitasi jamaah untuk mengambil miqat di ji'ronah dan tan'im untuk umrah kedua setelah city tour di Mekkah, lalu bagaimanakah hukumnya umrah berkali - kali dalam sekali perjalanan dari Indonesia ke Tanah Suci ? insyaAllah akan dijawab dengan fatwa As Syaikh Ibnu Baz, Darul Ifta Mesir dan Darul Ifta Yordan

• Fatwa As Syaikh Ibnu Baz رحمه الله

لاحرج في ذلك والحمد لله إذا قدم للعمرة أو للحج فحج عن نفسه أو اعتمر عن نفسه أو حج عن غيره أو اعتمر عن غيره وأحب أن يأخذ عمرة أخرى لنفسه أو لغيره فلا حرج في ذلك، لكن يأخذها من الحل يخرج من مكة إلى الحل، التنعيم أو الجعرانة أو غيرهما فيحرم من هناك ثم يدخل فيطوف ويسعى ويقصر، سواء عن نفسه أو عن ميت من أقاربه وأحبابه أو عن عاجز شيخ كبير أو عجوز كبيرة عاجزين عن العمرة فلا بأس

Tidak mengapa hal tersebut dan alhamdulillah jika dia telah datang untuk haji atau umrah baik haji atau umrah untuk dirinya atau untuk selainnya dan menyukai untuk mengambil umrah lagi untuk dirinya atau untuk selainnya maka tidak masalah hal tsb, tetapi dia memulainya dari miqat keluar tanah haram seperti Tan'im atau Ji'ronah atau selain keduanya dia berihram dari sana kemudian masuk maka dia thawaf lalu sa'i dan qashar (tahallul) sama saja untuk dirinya atau badal untuk yang telah wafat dari keluarga dekat atau kerabat²nya atau orang tua yang sudah lemah tidak mampu umrah..,maka tidak mengapa.

الشيخ: ليس هناك دليل، بعض أهل العلم كره تقارب العمرتين لكن ليس عليه دليل، يقول النبي ﷺ: العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما، والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة متفق على صحته، ولم يقل: بينهما كذا ولا كذا، وعائشة رضي الله عنها اعتمرت بعد عمرتها الأولى بأقل من عشرين يومًا، ......,

Tidak ada dalil disana (adanya jeda) sebagian ahlu ilmi memakruhkan dekatnya jarak waktu antara dua umrah akan tetapi tidak ada dalil atas makruhnya, bersabda Nabi ﷺ "Dari umrah ke umrah menghapus dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga (disepakati keshahihanya), dan Beliau ﷺ tidak mengatakan diantara keduanya harus begini dan tidak begini, dan Aisyah melaksanakan umrah setelah umrahnya pertama kurang dari 20 hari,

semoga terjelaskan, beliau membawakan Hadits tentang Aisyah meminta ijin kepada Rasulullah ﷺ untuk umrah kedua dan diminta saudaranya Abdurrahman bin Abu Bakar untuk menemani Aisyah ke Tan'im, kemudian As Syaikh Ibnu Baz melanjutkan,

فالحاصل: أنه لا حرج أن يؤدي الإنسان الحج عن نفسه أو العمرة عن نفسه ثم يعتمر لشخص آخر أو يعتمر عن غيره أو يحج عن غيره ثم يعتمر لنفسه لا حرج في ذلك. نعم.

Maka kesimpulannya bahwasannya tidak mengapa seseorang melaksanakan Haji atau Umrah untuk dirinya kemudian untuk orang lain atau Umrah atau Haji untuk selainnya kemudian untuk dirinya tidak masalah hal tersebut.

• Fatwa Darul Ifta Mesir

: “ما حكم تكرار العمرة في السفرة الواحدة، وما ميقات الإحرام بعد العمرة الأولى؟”.

 إنه لا مانع شرعًا من تكرار العُمرةَ والموالاة بينها في السفرة الواحدة، بل يستحب ذلك لمن استطاع، ويَدخُلُ في ذلك المتمتعُ قبل أن يُحرِمَ بالحج، والإحرام بالعمرة الثانية فما بعدها يكون بالخروج في كُلِّ مرةٍ إلى أدنى الحِلِّ (التنعيم أو مسجد السيدة عائشة رضي الله عنها) فيُحرِم منه بالعُمرة، ولا يُشتَرَطُ الرجوعُ إلى الميقات أو إلى أبيار علي. على أن تكرار العمرة للمُفرِد والقارن إنما يكون بعد فراغهما من مناسك الحج

Apa hukum Umrah berkali - kali dalam sekali safar dan dimana tempat miqat setelah umrah yang pertama ?

Sesungguhnya tidak terlarang secara syari'at umrah berkali - kali tanpa jeda dalam sekali perjalanan, bahkan disukai itu bagi yang mampu, dan termasuk yang berhaji tamattu sebelum dia berihram untuk haji, ihram umrah yang kedua dan yang setelahnya dengan keluar menuju daerah halal seperti tan'im atau masjid aisyah kemudian berihram untuk umrah disana tidak disyaratkan harus kembali ke miqat awal datang atau miqat bir ali, adapun umrah berkali kali bagi haji ifrad atau qiran dilakukan setelah selesai haji.

• Fatwa Darul Ifta Yordania

هل يستطيع المعتمر أن يؤدي أكثر من عمرة في رحلة واحدة، سواء عنه أو عن والده ( حيث يعاني والده من عدة مشاكل صحية ) ونحن نعلم بأن مدة رحلة العمرة المنظمة من قبل الشركات الأردنية تزيد عن عشرة أيام بقليل ؟

للمعتمر أن يؤدي أكثر من عمرة في رحلة واحدة، سواء عنه أو عن والده المريض الذي لا يستطيع العمرة بنفسه ولا يرجى برؤه، وذلك بعد أن يكون قد اعتمر عن نفسه؛ بل إن تكرار العمرة من فضائل الأعمال، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما ) رواه مسلم.

Bolehkah bagi yang umrah melaksanakan lebih dari satu umrah dalam satu perjalanan baik untuk dirinya atau untuk orang tuanya (karena ayahnya menderita beberapa masalah kesehatan) dan kami mengetahui bahwa program umrah di travel yordania kurang lebih 10 hari ?

Alhamdulillah wa sholatu wa salam ala syaidina Rasulillah, bagi yang umrah melaksanakan lebih banyak dalam sekali perjalanan, sama saja bagi dirinya atau orang tuanya yang sakit tidak mampu umrah bagi dirinya sendiri  dan tidak ada harapan sembuh, dan itu dibadalkan atau dilaksanakan setelah dia melaksanakan umrah baginya dirinya dahulu, bahkan umrah berkali-kali bagian dari keutamaan amalan, sungguh telah bersabda Rasulullah (dari umrah ke umrah penghapus dosa keduanya) riwayat muslim. (ringkasan fatwa)

Saudaraku dirahmati Allah Hadits terkenal (العمرة الى العمرة كفارة لما بينهما) yang dibawakan As Syaikh Ibnu Baz dan Darul Ifta Yordania ini, dijelaskan oleh Al Imam An Nawawi dalam Syarah Muslim,

"Berhujjah sebagian dari Madzhab As Syafi'i dan Jumhur dalam disukainya Umrah berkali-kali dalam tahun yang sama berulang-ulang, dan berkata Imam Malik dan para ulamanya : dimakruhkan berumrah dalam setahun lebih dari sekali, dan berkata Al Qadhi dan selainnya tidaklah berumrah dalam sebulan lebih dari sekali.

maka jelas walau ada khilaf dalam masalah ini tapi para Ulama tidak sampai membid'ahkan hanya memakruhkan bahkan mungkin lebih banyak yang membolehkan dan menyukainya dan tidak disyaratkan harus kembali ke Indonesia dulu cukup ke tanah halal tan'im atau ji'ronah, oleh karenanya kami sebagai penyelenggara mengakomodir keduanya bagi yang minat umrah kedua / ketiga silahkan adapun yang tidak juga tidak dipaksakan, wallah 'alam semoga bermanfaat -FM-

Febi Martawardaya (direktur proin travel)