MAMPUKAH DIRIKU ? MELANGKAH RINDUKU
Picture of Febi Martawardaya

Febi Martawardaya

WhatsApp Image 2023-01-28 at 23.32.59
Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Twitter
Print

MAMPUKAH DIRIKU ? MELANGKAH RINDUKU

Oleh : Febi Martawardaya

Doa Nabi Ibrahim dikabulkan Allah yang menyebabkan hati ini senantiasa rindu kepada Ka’bah dalam surat Ibrahim ayat 37,

 رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ

Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka..”

Di tafsir jalalain disebutkan dari sahabat Ibnu Abbas berkata, seandainya Nabi Ibrahim menyebutkan di dalam doanya اَفْـِٕدَةً النَّاسِ  yaitu artinya semua hati manusia (tapi dalam doanya sebagian manusia bukan semua), maka orang Persia, Romawi dan semua orang niscaya akan cenderung ke Baitullah.

Dan diantara sebab lain yang membuat hati ini kerinduan tak bertepi adalah karena hajat kita yang seakan tak pernah puas meminta kepada Allah dihadapan Ka’bah, sebagaimana penyair berkata dalam menafsirkan surat al Baqarah ayat 125,

جعل البيت مثابا لهم # ليس من الدهر يقضون الوطر

“Dijadikan Baitullah tempat berkumpul bagi mereka, tetapi selamanya mereka belum puas menyampaikan hajatnya (keperluannya) di Baitullah”

وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ

(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia” (QS.Al Baqarah:125)

Selanjutnya mampukah diri ini melangkahkan niat dan kaki ini kesana, banyak diantara kita yang ragu dengan berbagai alasan, “Saya belum dipanggil….,saya takut dibalas disana karena banyak dosa…,saya takut habis nanti harta pulang dari sana…dll” sehingga semua alasan ini seolah masuk dalam kategori TIDAK MAMPU maka TIDAK WAJIB, saudaraku Allah berfirman didalam surat Ali Imran ayat 97

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ

(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu

Al Imam Abu Syuja didalam Al Ghoyah wa At Taqrib menyebutkan syarat dikatakan seorang mampu dan menjadi wajibnya dia berhaji atau umrah adalah,

و شرائط وجوب الحج سبعة : الإسلام، والبلوغ، والعقل، والحرية، و وجود الراحلة و الزاد، و تخلية الطريق و إمكان السير

“Syarat-syarat wajibnya haji ada tujuh : 1. Islam, Baligh, 2. Berakal, 3. Bebas (bukan budak), 4. Adanya kendaraan,5.  Perbekalan, 6. Perjalanan yang aman dan 7. Waktu yang cukup dalam perjalanan”

Syarat ke 5, 6 dan 7 menjadi tafsir tentang kemampuan (للاستطاعة) untuk haji yang menjadi kewajiban seseorang disebabkan hal² tersebut menurut As Syaikh Taqiyuddin Al Hisni dalam Kifayatul Akhyar. Begitu juga hadits Rasulullah ﷺ

قرأ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : ?وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا? قالوا : يا رسولَ اللهِ ! ما السبيلُ ؟ قال : الزادُ والراحلةُ

“Rasulullah ﷺ membaca ayat “(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu” kemudian mereka berkata apa itu sabil ? Beliau ﷺ bersabda : Perbekalan dan Kendaraan” (HR. Ibnu Syaibah & Al Baihaqi)

Mampu atau belum mampu bukanlah diukur dari perasaan kita tapi para ulama telah menjelaskan ukuran atau syarat-syarat dari seseorang telah wajib atau mampu baginya melaksanakan haji atau umrah yang merupakan rukun Islam.

Tapi saya belum ada panggilan !, saudaraku Allah sudah membuat panggilannya sejak zaman Nabi Ibrahim diperintahkan melalui surat al hajj ayat 27

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ

“(Wahai Ibrahim, panggilah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”

Tinggal kita kuatkan doa dan tekad untuk segera menyambutnya dengan,

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

Aku penuhi panggilan-Mu yaa Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat dan kerajaan milik-Mu tiada sekutu bagi-Mu).

Tetapi aku banyak dosa takut akan dibalas disana seperti banyak cerita orang, saudaraku justru kita Umrah berharap mendapatkan ampunan dan dihapusnya dosa agar tidak mendapatkan balasan, umrah dan haji dihapuskan dosa bukan dibalaskan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ

"Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara yang satu dengan yang selanjutnya, dan haji mabrur tak ada balasan lain baginya selain surga." (HR. Bukhari)

Hmm…tapi sayang uangnya nanti habis dipakai umrah atau haji, saudaraku Allah lah yang memberi rizki kepada kita, dan umrah justru menghilangkan kefaqiran,

 لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ

Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. QS: Taha :132

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ

 "Ikutkanlah antara ibadah haji dan ibadah umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa…”(HR. Tirmidzi)

Rasulullah ﷺ ketika menyambut seorang pemuda pulang dari haji,

فلما رجع الغلام سلم على النبي صلى الله عليه وسلم فقال "يا غلام قبل الله حجك، وغفر ذنبك، وأخلف نفقتك

"Wahai pemuda semoga Allah menerima ibadah hajimu, mengampuni dosamu, dan menganti pengeluaranmu". (Al Adzkar)

Wallah 'Alam semoga bermanfaat dan Allah mudahkan kita semua ke Tanah Suci Ibadah Haji dan Umrah -FM-

Scroll to Top