Beberapa pekan ini sering saya ditanya tentang Saudia Airlines mengeluarkan visa transit atau stop over dan dimintai pendapat tentang industri travel umrah & haji dengan adanya visa tsb.

Maka yang pertama ini bukan program baru karena sejak lama adanya visa transit hanya saja durasinya 72 jam (3 hari) biasanya digunakan oleh travel disaat musim umrah belum dimulai atau visa umrah belum dibuka, lalu yang kedua harus dipahami bahwa visa tersebut hanya berlaku 96 jam (4 hari) penambahan 24 jam dari yang sebelumnya, tentu ini tidak cukup bagi jamaah umrah Indonesia yang terbiasa 7 hari (4 Hari Mekkah & 3 Hari Madinah) walaupun cukup bagi sebagian orang.

Yang ketiga Visa ini adalah bagi pemilik tiket terbang transit artinya bukan tujuan direct flight Jakarta – Jeddah / Madinah sebagai contoh rute Jakarta – London ( Transit Jeddah ) by Saudia, maka Saudia terbitkan visa transit selama 4 hari di KSA, tujuannya tentu sebagai daya tarik agar KSA dikunjungi dan Maskapainya digunakan dan strategi ini biasa digunakan oleh negara yang ingin menguatkan sektor pariwisatanya.

Lalu bagaimana travel umrah dan haji apakah akan mempengaruhi pasar ? Maka saya katakan mungkin tidak berpengaruh besar, karena pertama visa umrah dengan durasi 90 hari lebih menarik bagi yang fokus ibadah, yang kedua Saudia belum menjadi favorit dibanding kompetitornya di timur tengah seperti QR, EY, ET dan TK untuk rute eropa dan amerika,

Yang ketiga tiket individual harganya cukup tinggi dibanding group dan tentunya orang yang fokus ibadah umrah dia sangat repot jika harus ambil rute transit apalagi backtrack dengan cost yang lebih besar, Wallah alam ini hanya analisis singkat saja dari saya.

Febi Martawardaya (direktur proin travel)